Senin, 03 Desember 2012

Sejarah Lukisan Cat Minyak di Indonesia

Pelukis pribumi yang pertama kali melukis dengan menggunakan cat minyak adalah Raden Saleh Syarief Bustaman yang lahir di Terboyo,  Semarang (1807-1880). Ia dianggap  sebagai pelopor aliran naturalis di Indonesia. Kelebihannya terutama pada kemampuan menggabungkan tiga unsur rupa dalam setiap lukisannya, yaitu potret, hewan, dan pemandangan alam (Landscape). Kepiawaian Raden Saleh yang begitu mengaggumkan tersebut pada akhirnya banyak melahirkan cerita-cerita yang fantastis seputar dirinya, bahkan cenderung berbau mitos. Misalnya cerita seorang pembesar Belanda yang hendak makan malam. Tiba-tiba ia marah besar lantaran disalah satu piringnya ditaruh kotoran yang menjijikan. Setelah diselidiki, ternyata tidak lebih dari ulah Raden Saleh yang sengaja membuat lukisan spesial diatas piring tersebut.  Ada juga cerita seorang wanita yang menjerit histeris ketika  membuka pintu rumah  Raden Saleh. Ia mendapatkan Raden Saleh telah tergantung dengan seutas tali yang menjerat lehernya. Ternyata semua itu hanya lukisaan.

Raden saleh belajar melukis pada usia 10 tahun dari seorang pelukis Belanda yang benama A.A. Payen. Ia belajar selama kurang lebih 12 tahun (1817)-(1829) atas rekomomdasi dari pamannya. Bupati Suryohadimenggolo. Pada tahun 1829, Raden Saleh pergi ke negeri Belanda untuk memperdalam ilmu melukisnya pada Cornelis Krusman dan Andreas Schelfhout. Sepuluh tahun kemudian (1839), ia meneruskan perjalanan ke Jerman dan menetap di Berlin,  Dresden dan Coburg. Ia terkenal sebagai pelukis potret di kalangan raja dan bangsawan. Pada tahun 1845, ia pergi ke Paris melalui Belanda dan menyempatkan diri menengok bekas gurunya, A.A Payen. Bersama Horace Vernet, Raden Saleh meninggalkan Paris dan menuju ke Aljazair
Raden Saleh kembali ke tanah air pada tahun 1851 dan mulai melukis potret terutama dari kalangan atas dan istana. Pada tahun 1875, Raden Saleh kembali melawat ke Eropa sampai tahun 1879. Setahun kemudian kemudian, Raden Saleh meninggal dunia di kota Bogor. Ketekunan dan kesetiaan pada profesi keseniannya membuahkan prestasi gemilang yang mendapatkan pengakuan beberapa Negara Barat. Raden diakui  bangsanya  sebagai perintis seni rupa baru Indonesia dan pelukis utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar